sering tampil

Kamis, 15 Januari 2015

Mengelola Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Mengelola Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Pengertian
Siklus Hidup Pengembangan system adalah model untuk mengurangi resiko melalui perencanaan , pelaksanaan , pengendalian , dan dokumentasi secara berhati-hati aktivitas-aktivitas utama .
Pada bab ini akan dibahas tentang Tahap Strategi Sistem dan Inisiasi Proyek .
 Tahap-tahap :
1.      Strategi Sistem :
Adalah mengembangkan strategis system yang memerlukan pemahaman mengenai kebutuhan bisnis strategis dari organisasi .
Dapat diketahui dari : misi perusahaan , analisis tekanan kompetitif terhadap perusahaan dan keadaan pasar saat ini .

2.      Inisiasi Proyek
Adalah  proses penilaian proposal system untuk melihat konsistensinya dengan rencana system strategis dan di evaluasi kelayakannya dan biaya-manfaatnya .

3.      Pengembangan di dalam Perusahaan (in-house)
mencakup analisis kebutuhan pengguna , design proses dan basis data , pembuatan tampilan pengguna , pemrograman aplikasi , serta pengujian dan implementasi system yang sudah lengkap.

4.      Paket Komersial
Adalah sifat proyek dan kebutuhan pengguna yang mengijinkan kebanyakan perusahaan akan mencari paket peranti lunak komersial yang sudah di kodekan , daripada mengembangkan system dari nol .
Dengan keuntungan : biaya awal yang lebih rendah , waktu implementasi yang lebih singkat , pengendalian yang lebih baik ,dan pengujian yang ketat oleh pemasok .
Dan adapun resiko dari tahap ini adalah : adanya prosedur-prosdur tertentu yang harus diikuti oleh pengguna yang sudah memenuhi kebutuhannya dan sesuai dengan system yang ada.

5.      Pemeliharaan dan dukungan
Pemeliharaan mencakup perolehan dan implementasi versi peranti lunak terbaru dari paket komersial serta modifikasi terhadap system yang ada agar dapat mengakomodasi perubahann dalam kebutuhan pengguna .
Dengan cara : memodifikasi aplikasi untuk menghasilkan laporan baru atau lebih intensif seperti pemrograman fungsional baru ke system tersebut .


Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Description: siklus.jpg




Partisipan Dalam Pengembangan Sistem
Di klasifikasikan kedalam Tiga Bagian :
1.      Profesional system : orang – orang yang membangun system .
c/ : programmer , designer system , analisis system
2.      Pengguna akhir : orang- orang yang akan menggunakan system yang telah dibangun
c/ : manajer , staf operasional , akuntan dan auditor internal .
3.      Pemegang Kepentingan : individu yang berada di dalam atau di luat perusahaan yang berhubungan dengan system tersebut tetapi bukan merupakan pengguna akhir .
c/ : Akuntan , Auditor Internal , Auditor Eksternal dan komisi pengarah internal yang mengawasi pengembangan system .
(akuntan dan auditor internal merupakan pengguna akhir pada beberapa system  , namum merupakan pemegang kepentingan dalam semua system informasi akuntansi).


I.                    Strategi Sistem
Memiliki tujuan untuk menghubungkan proyek system individual dengan tujuan strategis dari perusahaan . perusahaan yang mempertimbangkan strategis system secara serius akan membentuk komisi pengarah  (steering committee) untuk memberikann bimbingan dan pengawasan terhadap proyek system . mencakup pihak internal : direktu utama , direktur keuangan m direktur informasi , manajemen senior dari area pengguna , auditor internal dan manajemen senior dari pelayanan computer.
Pihak eksternal : konsultan manajeman dan auditor eksternal perusahaan .
Tahap Strategi Sistem dalam SDLC terdiri atas tiga tugas utama :
1.      Menilai Kebutuhan Informasi strategis
Dibanyak perusahaan , input-input utama dalam mengembangkan strategi system yang tepat mencakup kebutuhan bisnis strategi dari perusahaan , situasi system warisan , dan umpan balik dari pengguna .
a.      Kebutuhan Bisnis Strategi
Semua area fungsional harus mendukung strategi bisnis perusahaan .
i.                    Visi Dan Misi
Pengembangan strategi bisnis memerlukan pemahaman mengenai visi manajemen atas , yang telah membentuk strategi bisnis organisasi. Banyak direktur utama (CEO) yang mengkomunikasikan visi strategisnya melalui pernyataan misi formal . akan tetapi , dalam beberapa kasus pandangan strategis dari manajemen atas tidak di artikulasikan atau dirumuskan secara tepat.
ii.                  Analisis Industri dan Kompetensi
Selain perlunya komponen visi yang berjangka panjang , proses perencanaan strategis digerakan doleh berbagai factor-faktor bisnis .
Ada dua metodologi perencanaan strategis yang digunakan untuk menangkap informasi mengenai factor-faktor berikut :
~ Analisis Industri (industry analysis) memberikan analisis factor-faktor penggerak yang mempengaruhi industry dan kinerja organisasi . analisis ini menawarkan perspektif berbasis fakta mengenai tren yang penting dalam insdustri , risiko yang signifikan dan potensi peluang yang mungkin berdampak atas kinerja bisnis .
~ Analisis Kompetensi (Competency analysis) memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi , seperti yang telihat dalam empat filter strategis : sumber daya , infrastruktur , produk/jasa , dan pelanggan . dengan menilai factor-faktor ini , organisasi dapat mengembangkan pandangan yang akurat mengenaii kekuatan , kelemahan  dan kompetensi intinya. Analisis ini membantu pengembangan pilihan strategis , yang didasari atas pemahaman mengenai lingkungan masa depan dan kompetensi inti perusahaan .

b.      Sistem Warisan
Sistem warisan terdiri atas aplikasi , basis data dan proses bisnis yang saat ini sedang berjalan sepenuhnya . sering kali , system ini rumit untuk dipelihara dan di tingkatkan kualitasnya . di perusahaan modern pun , system infromasi biasanya merupakan campuran dari teknologi yang lama dan yang modern, yang memiliki peran penting bagi kesuksesan bisnis perusahaan .
~ Mengembangkan Deskripsi Arsitektur , Arsitektur system adalah struktur komponen , keterkaitan , serta prinsip dan petunjuk yangmengatur desain dan evolusinya sepanjang waktu . Deskrispsi Arsitektur adalah deskripsi formal dari system informasi , yang diatur dengan cara tertentu , sehingga dapat mengidentifikasi property structural dari system dan mendefinisikan komponen atau blok bangunan yang membentuk system informasi secara keseluruhan .
c.       Umpan Balik Pengguna
Penilaian umpan balik  pengguna mencakup identifikasi area-area kebutuhan pengguna , persiapan proposal tertulis ,  evaluasi kelayakan masing-masing proposal dan kontibusinya terhadap rencana bisnis , dan prioritas proyek individual.
Tahap – tahap utama dari kegiatan ini yaitu :
i.                    Mengenali Masalah
Titik tempat masalah itu dapat dikenali menjadi penting , sering kali merupakan fungsi filosofi dari pihak manajemen perusahaan .
~ Manajemen Reaktif : menanggapi masalah hanya ketika masalah tersebut mencapai status krisis dan tidak lagi dapat di abaikan , pendekatan ini mencapai tekanan yang besar untuk memecahkan masalah dengan cepat ketika masalahitu diketahui.  Seringkali tindakan ini menghasilkan analisis yang dikerjakan dengan tergesa-gesa , identifikasi masalah yang tidak lengkap , jalan pintas dalam desain , buruknya partisipasi pengguna , dan produk finalnya adalah solusi yang kurang optimal .
~ Manajemen Proaktif : tetap waspada terhadap tanda-tanda yang tidak terlihat dari masalah , dan secara agresif mencari-cari cara untuk memperbaiki system organisasi .Gaya manajemen ini seringkali mengenal gejala – gejala di tahap awal , oleh karena itu mengimplementasikan solusi yang lebih baik .
ii.                  Mendefinisikan Masalah
Manajer harus menghindari godaan untuk melakukan loncatan logika , dari pengenalan gejala ke definisi masalah . Penting sekali untuk tetap berpikiran terbuka dan mencegah mengambil keputusan tentang sifat masalah yang dapat menarik perhatian dan sumber daya dalam keputusan-keputusan yang keliru . Manajer harus cukup belajar tentang masalah agar dapat mencapai solusi secara cerdas . Namun demikian , manajer tidak dapat mengumpulkan semua informasi yang diperlukan untuk secara akurat mendefinisikan masalah dan menspesifikasikan solusi , hal ini akan memerlukan evaluasi system secara menyeluruh . Manajer harus menspesifikasi sifat masalah ketika melihatnya berdasarkan sifat – sifat yang identifikasi.
Tiga tahap berikut dalam tahap perencanaan menentukan tujuan system , menentukan kelayakan proyek , dan menyiapkan sebuah proposal proyek formal mewakili usaha – usaha kerja sama manajer dan professional system.
iii.                Menentukan Tujuan system
Pada titik ini , kita hanya perlu mendefinisikan tujuan secara umum . kebutuhan system yang lebih terperinci akan dikembangkan nany=tinya dalam SDLC.
iv.                 Kelayakan Proyek Pendahuluan
Studi pendahuluan kelayakan proyek (project feasibility) dilakukan di tahap awal untuk menentukan apakah sebuah proyek baik untuk di teruskan atau tidak.Dengan menilai batasan-batasan pada system yang diusulkan , pihak manajemen dapat mengevaluasi kelayakan proyek .
~ Kelayakan Teknis (technical feasibility) berkaitan dengan apakah system tersebut dapat dikembangkan dengan teknologi yang ada saat ini atau apakah diperlukan teknologi baru .
~ Kelayakan Ekonomi (economic feasibility) berkaitan dengan ketersediaan dana untuk menyelesaikan proyek . Memerhatikan komitmen keuangan manjemen pada proyek ini , diperbandingkan dengan proyek-proyek modal lain yang diusulkan .
~ Kelayakan hokum ( legal feasibility) mengidentifikasi setiap konflik antara proposal hokum yang diusulkan dan kemampuan perusahaan untuk bebas dari tanggung jawab hukumnya .
~ Kelayakan Operasional (operational feasibility) menunjukan tingkat kecocokan antara prosedur-prosedur perusahaan yang ada saat ini serta keahlian personel dan persyaratan operasional dari system yang baru .
~ Kelayakan Jadwal (schedule feasibility ) berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan proyek dalam kerangka waktu yang dapat diterima .
v.                   Menyiapkan Proposal Proyek Formal
Proposal Proyek system (system project proposal) memberikan dasar bagi manajemen untuk memutuskan apakah akan meneruskan sebuah proyek atau tidak .
Dengan memiliki dua tujuan , yaitu
a.      proposal merangkum temuan – temuan penelitian sampai saat ini ke dalam rekomendasi umum untuk sebuah system baru atau modifikasi . Hal ini memungkinkan pihak manajemen untuk mengevaluasi masalah – masalah tersebut bersama dengan system yang diusulkan sebagai sebuah solusi yang layak.
b.       Proposal menjelaskan hubungan antara tujuan dari system yang diusulkan dan tujuan bisnis perusahaan . Hubungan ini menunjukan bahwa system baru yang diusulkan melengkapi arah strategis perusahaan .

2.      Mengembangkan rencana system strategis
Mengumpulkan dan mendokumentasikan  input dari rencana bisnis , isu – isu hokum , dan umpan balik pengguna , para anggota dari komisi pengarah dari professional system mengevaluasi pro dan kontra dari masing – masing proposal. Yang mencakup penilaian manfaat , biaya dan implikasi strategis dari masing –masing proyekk terhadap organisasi .

3.      Membuat rencana tindakan
Description: figur 13-3.jpg

Keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh manajemen atas dalah kemampuan untuk menerjemahkan strategi menjadi tindakan .

                               

~ Balanced Scorecard ( BSC) adalah system manajemen  yang memungkinkan organisasi untuk mengklarifikasi visi dan strategi , dan menerjemahkannya ke dalam tindakan . BSC menyediakan umpan balik untuk proses bisnis internal dan hasil eksternl untuk secara terus – menerus memperbaiki kinerja strategis .
Yang bila digunakan dengan tepat BSC dapat mengubah perencanaan strategis dari praktik akademis menjadi tugas operasional . dan juga kemampuannya untuk mengintegrasikan ukuran keuangan dan operasional kedalam kerangka kerja tunggal yang komperehensif , yang dapat “menerjemahkan tujuan strategis perusahaan kedalam serangkaian  ukuran kinerja yang koheren”.
BSC juga menyarankan untuk memandang organisasi dari empat perspektif yaitu
a.      Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang mencakup pelatihan karyawan dan sikap budaya perusahaan yang berkaitan dengan perbaikan pribadi individu dan perusahaan .
b.      Perspektif Proses Bisnis Internal yang memungkinkan para manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan , apakah produk dan layanannya sesuai denghan permintaan pelanggan atau tidak .
c.       Perspektif Pelanggan , menunjukkan peningkatan realisasi kepentingan pada focus pelanggan dalam semua jeni bisnis .
d.      Perspektif Keuangan , mencakup ukuran tradisional seperti profitabilitas , laba , dan penjualan .

II.                  Inisiasi Proyek
Mencakup pemerolehan yang terperinci dari masalah penggunaan dan usul berbagai solusi alternative . setiap proposal dinilai dalam hal kelayakan dan biaya – manfaatnya .
A.      Analisis Sistem
Yang merupakan proses dua langkah yang melibatkan survey atas system yang ada saat ini dan analisis atas kebutuhan pengguna
a)      Langkah survey kebanyakan system ini tidak di rancang dari nol , sebagian bentuk system informasi dan prosedur-prosedur yang berkaitan dengan yang sudah ada . dengan memulai analisis dengan menentukan elemen – elemen mana yang dari system ini harus di pertahankan sebagai bagian dari system yang baru . hal ini melibatkan sebuah survey system yang agak terperinci .
Dengan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki adalah sbb
Kelemahan :
sebagian orang berpendapat bahwa survey system menghambat ide – ide baru . Dengan mempelajari dan membua model dari system lama , sebuah pendapat yang terbatas tentang bagaimana system baru seharusnya berfungsi .
Keunggulannya :
ü  Tindakan ini merupakan salah satu jalan untuk mengidentifikasi aspek – aspek system lama yang harus dipertahankan . sebagai elemen dari system ini mungkin masih berfungsi dengan baik dan dapat menjadi dasar bagi system yang baru
ü  Ketika system yang baru di implementasikan , para penguna harus menjalanini proses konversi , dimana mereka dengan resmi memutuskan hubungan dengan system lama dan beralih system baru . analisis yang harus menentukan pekerjaan – pekerjaan , prosedur , dan data yang akan dibuang dari system lama dan mana yang akan di teruskan .
ü  Dengan menyurvei system yang digunakan saat ini , analisis dapat menentukan secara meyakinkan penyebab dari gejala – gejala masalah yang dilaporkan mungkin dengan akar masalahnya bukan dalam system informasi , mungkin merupakan masalah manajemen dan karyawan yang dapat dipecahkan tanpa perlu mendesain kembali system informasi.
i.                    Mengumpulkan Fakta
Survei system yang digunakan saat ini merupakan suatu aktivitas pengumpulan fakta . fakta – fakta yang dikumpulkan oleh analisis adalah potongan – potongan data yang menjelaskan fitur utama , situasi , dan relasi diantara system .
Fakta system di bagi kedalam kelas – kelas berikut :
a.                  Sumber data : entitas eksternal , seperti pelanggan atau pemasok ; juga sumber internal dari department lain.
b.                  Pengguna : para manajer dan pengguna operasional .
c.                   Tempat Penyimpanan Data : file , basis data , akun dan dokumen sumber yang digunakan dalam system .
d.                  Proses : kegiatan operasional manual atau computer yang mewakili keputusan atau tindakan yang digerakkan oleh informasi .
e.                  Arus data : diwakili oleh gerakan berbagai dokumen dan laporan diantara sumber adta , tempat penyimpanan data , tugas – tugas pemrosesan dan pengguna .
f.                    Pengendalian : pengendalian akuntansi dan operasional dan dapat juga berupa prosedur manual atau computer .
g.                  Volume Transaksi : memahami volume transaksi system dan tingkat pertumbuhannya merupakan elemen penting dalam menilai kapasitas yang dibutuhkan oleh system baru .
h.                  Tingkat Kesalahan : kesalahan transksi sangat erat kaitannya dengan volume transaksi , ketika system mencpai kapasitasnya , tingkat meningkat sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima. Maka sari itu analisis harus menentukan tingkat toleransi kesalahan yang dapat diterima untuk system yang baru .
i.                    Biaya sumber daya : yang digunakan oleh system ini adalah biaya tenaga kerja , waktu computer , bahan (seperti faktur) , dan overhead .
j.                    Kemacetan dan Redundansi Operasi : dengan mengidentifikasi area masalah ini pada tahap survey , analisi bias menghindari melakukan kesalahan yang sama pada saat mendesain system yang baru .

ii.                  Teknik pengumpulan data
a.      Observasi : mengamati prosedur – prosedur fisik system secara pasif .  biasanya berhubungan dengan pertanyaan Apa , Siapa , Kapan , Bagaimana , mengapa , dan Berapa lama .
b.      Pertisipasi Pekerjaan : partisipasi merupakan perluasan dari pengamatan , dimaan analsis berperan aktif dalam melakukan pekerjaan dari pengguna . Dengan pengalaman , analisis sering kali bisa membayangkan cara – cara yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan .
c.       Wawancara personel : sebuah metode untuk mendapatkan fakta tentang system yang ada saat ini dan persepsi pengguna tentang hal – hal yang dibutuhkan oleh system baru .
ü  Pertanyaan terbuka yang memungkinkanpengguna untuk meneliti masalah sesuai yang dilihat serta memberikan usulan dan rekomendasi . dengan jawaban yang diberikan pengguna , maka analisis dapat mengetahui tentang ruang lingkup masalah yang ada .
ü  Kuesioner : digunakan untuk menanyakan pertanyaan – pertanyaan yang lebih spesifik dan terperinci dan untuk membatasi tangggapan – tanggapan pengguna .
d.      Peninjauan dokumen Utama :
·         Bagan Organisasi
·         Deskripsi pekerjaan
·         Catatan akuntansi
·         Daftar akun
·         Pernyataan kebijakan
·         Deskripsi prosedur
·         Laporan keuangan
·         Laporan kinerja
·         Diagram arus system
·         Dokumen sumber
·         Daftar transaksi
·         Anggaran
·         Peramalan
·         Pernyataan misi
b)      Langkah Analisis
Sebuah proses intelektual yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan fakta .  Peristiwa yang menandai di tutupnya tahap analisis system adalah Laporan Analisis Sistem formal . laporan yang menyajikan berbagai temuan survey , masalah yang diidentifikasi dalam system yang digunakan saat in ,kebutuhan pengguna , dan kebutuhan system baru , kepada pihak manajemen atau komisi pengarah . Dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan penggun dan menentukan kebutuhan system baru.

B.      Konseptualisai Desain Alternatif
Tujuan dari konseptualisasi adalah untuk menghasilkan beebrapa solusi konseptual alternative yang dapat memenuhi permintan system yang diifentifikasi pada saat analisis system. Dengan menyajikan sejumlah alternative ke pengguna , tim proyek dapat menghindari pemaksaan pengguna satu system baru yang hanya didasarkan pada pertimbangan sendiri .
Description: figur 13-5.jpg








Description: figur 13 -6.jpg


C.      Evaluasi dan Pemilihan Sistem
Adalah memilih salah satu system dari serangkaian alternative desian konseptual yang kemudian akan memasuki tahap desain terperinci dan merupakan sebuah proses optimalisasi yang berusaha mencari system terbaik .
Tujuan prosedur evaluasi dan pemilihan formal adalah untuk menstruktur proses pengambilan keputusan , dan karenanya mengurangi ketidakpastian dan risiko dari keputusan yang buruk dan juga untuk menyediakan sarana-sarana yang dapat digunakan manajemen untuk melakukan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan . yang melibatkan dua langkah yaitu (a) Melakukan studi kelayakan yang terperinci dan (b) Melakukan analisis biaya – manfaat .
a.      Melakukan studi kelayakan yang terperinci
i.                    Kelayakan Studi
Dalam mengevaluasi kelayakan teknis , teknologi yang sudah mapan dan dapat dipahami , memiliki resiko  yang lebih kecil dibandingkan dengan teknologi yang belum dikenal sama sekali .

ii.                  Kelayakan Hukum
Dalam system pemrosesan transaksi keuangan , legalitas system selalu menjadi masalah . Namun demikian , legalitas juga merupakan isu bagi system nonkeuangan.
iii.                Kelayakan Operasional
Adanya pengguna system yang terlatih dengan baik , memiliki motivasi , dan berpengalaman merupakan masalah penting dala mengevaluasi kelayakan operasional suatu desain .
iv.                 Kelayakan Jadwal
Proses desain , penilaian system berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengukur kemungkinan bahwa system akan diselesaikan sesuai dengan jadwal .
v.                   Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi dibatasi untuk menilai komitmen keuangan manajemen terhadap keseluruhan proyek .

b.      Melakukan Analisis Biaya – Manfaat
Membantu manajemen menentukan apakah (dan sampai berapa besar) manfaat yang dapat diterima dari system yang diusulkan akan melebihi biayanya .
Ada tiga langkah yang harus ditempuh untuk menerapkan analisis biaya – manfaat : mengidentifikasi biaya , mengidentifikasi manfaat , dan membandingkan biaya dan manfaat .
I.                    Mengidentifikasi Biaya
Salah satu metode untuk menentukan biaya adalah membagiinya dalam dua kategori : biaya satu waku dan biaya berulang


i.                    Biaya Satu waktu
Adalah investasi awal untuk mengembangkan dan mengimplementasikan system .
ü  Akuisisi Peranti Keras adalah Biaya mainframe , PC , peralatan , perlengkapan , seperti jaringan dan disket.
ü  Persiapan Lokasi melibatkan biaya yang kadang tidak terpikirkan , seperti memodifikasi bangunan ( menambah AC) , instalasi peralatan , dan biaya angkut .
ü  Akuisis Peranti Lunak Biaya yang di timbul dari semua peranti lunak yang dibeli untuk sistem yang di usulkan .
ü  Desain Sistem biaya yang timbul oleh professional system yang melakukan perencanaan , analisis dan fungsi desain .
ü  Pemrograman dan Pengujian biaya yang didasarkan pada estimasi jam kerja personel yang diperlukan untuk menulis program baru dan memodifikasi program yang sudah ada untuk system yang diusulkan.
ü  Konversi Data terjadi dalam proses transfer data dari satu media penyimpanan ke media lainnya .
ü  Pelatihan untuk memberikan pendidikan kepada para pengguna yang akan mengoprasikan system baru .


ii.                  Biaya Berulang
Adalah biaya – biaya operasi dan pemeliharaan yang akan terus terjadi selama masa hidup system .
ü  Pemerliharaan peranti Keras biaya pemutakhiran computer , dan memelihara preventif dan perbaikan computer serta peralatan pelengkapnya.
ü  Pemeliharaan peranti lunak biaya pemutakhiran dan perbaikan system operasi .
ü  Asuransi termasuk Dalam ini adalah kerusakan dan risiko
ü  Perlengkapan penggunaan rutin untuk item – item perlengkapan kantor umum
ü  Personel gaji individual yang merupakan dari system informasi
II.                  Mengidentifikasi Manfaat
                                            i.            Manfaat Berwujud (tangible benefit) adalah manfaat yang dapat diukur dan
 dinyatakan dalam istilah – istilah keuangan . Yang dibagi menjadi dua kategori : manfaat yang meningkatkan pendapatan dan manfaat yang mengurangi biaya .
                                          ii.            Manfaat yang tidak berwujud (intangible benefit) adalah Manfaat yang sulit untuk diukur karna seringkali bersifat subjektif .
III.                Membandingkan Biaya Manfaat
Membandingkan biaya dan manfaat yang diidentifikasi dalam dua langkah .
Dua metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi system adalah
i.                    Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)


NPV =  ( nilai biaya – nilai sekarang ) – (nilai sekarang dari manfaat hidup system)



ii.                  Metode pembayaran kembali (payback method) variasi dari analisis titik impas (break – event analysis) titik impas dicapai ketika total biaya sama dengan total manfaat .