Mengelola Siklus Hidup Pengembangan
Sistem
Pengertian
Siklus Hidup Pengembangan system adalah model untuk
mengurangi resiko melalui perencanaan , pelaksanaan , pengendalian , dan
dokumentasi secara berhati-hati aktivitas-aktivitas utama .
Pada bab ini akan dibahas tentang Tahap Strategi Sistem dan
Inisiasi Proyek .
Tahap-tahap :
1.
Strategi
Sistem :
Adalah mengembangkan strategis system
yang memerlukan pemahaman mengenai kebutuhan bisnis strategis dari organisasi .
Dapat diketahui dari : misi
perusahaan , analisis tekanan kompetitif terhadap perusahaan dan keadaan pasar
saat ini .
2.
Inisiasi
Proyek
Adalah proses penilaian proposal system untuk
melihat konsistensinya dengan rencana system strategis dan di evaluasi
kelayakannya dan biaya-manfaatnya .
3.
Pengembangan
di dalam Perusahaan (in-house)
mencakup analisis kebutuhan pengguna
, design proses dan basis data , pembuatan tampilan pengguna , pemrograman
aplikasi , serta pengujian dan implementasi system yang sudah lengkap.
4.
Paket
Komersial
Adalah sifat proyek dan kebutuhan
pengguna yang mengijinkan kebanyakan perusahaan akan mencari paket peranti
lunak komersial yang sudah di kodekan , daripada mengembangkan system dari nol
.
Dengan keuntungan : biaya awal yang
lebih rendah , waktu implementasi yang lebih singkat , pengendalian yang lebih
baik ,dan pengujian yang ketat oleh pemasok .
Dan adapun resiko dari tahap ini
adalah : adanya prosedur-prosdur tertentu yang harus diikuti oleh pengguna yang
sudah memenuhi kebutuhannya dan sesuai dengan system yang ada.
5.
Pemeliharaan
dan dukungan
Pemeliharaan mencakup perolehan dan
implementasi versi peranti lunak terbaru dari paket komersial serta modifikasi
terhadap system yang ada agar dapat mengakomodasi perubahann dalam kebutuhan
pengguna .
Dengan cara : memodifikasi aplikasi
untuk menghasilkan laporan baru atau lebih intensif seperti pemrograman
fungsional baru ke system tersebut .
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
![]() |
Partisipan Dalam Pengembangan Sistem
Di klasifikasikan kedalam Tiga Bagian
:
1. Profesional system : orang – orang
yang membangun system .
c/ :
programmer , designer system , analisis system
2. Pengguna akhir : orang- orang yang
akan menggunakan system yang telah dibangun
c/ :
manajer , staf operasional , akuntan dan auditor internal .
3. Pemegang Kepentingan : individu yang
berada di dalam atau di luat perusahaan yang berhubungan dengan system tersebut
tetapi bukan merupakan pengguna akhir .
c/ :
Akuntan , Auditor Internal , Auditor Eksternal dan komisi pengarah internal
yang mengawasi pengembangan system .
(akuntan
dan auditor internal merupakan pengguna akhir pada beberapa system , namum merupakan pemegang kepentingan dalam
semua system informasi akuntansi).
I.
Strategi
Sistem
Memiliki tujuan untuk menghubungkan
proyek system individual dengan tujuan strategis dari perusahaan . perusahaan
yang mempertimbangkan strategis system secara serius akan membentuk komisi
pengarah (steering committee) untuk memberikann
bimbingan dan pengawasan terhadap proyek system . mencakup pihak internal :
direktu utama , direktur keuangan m direktur informasi , manajemen senior dari
area pengguna , auditor internal dan manajemen senior dari pelayanan computer.
Pihak eksternal : konsultan manajeman
dan auditor eksternal perusahaan .
Tahap Strategi Sistem dalam SDLC
terdiri atas tiga tugas utama :
1. Menilai Kebutuhan Informasi strategis
Dibanyak
perusahaan , input-input utama dalam mengembangkan strategi system yang tepat
mencakup kebutuhan bisnis strategi dari perusahaan , situasi system warisan ,
dan umpan balik dari pengguna .
a. Kebutuhan Bisnis Strategi
Semua
area fungsional harus mendukung strategi bisnis perusahaan .
i.
Visi
Dan Misi
Pengembangan
strategi bisnis memerlukan pemahaman mengenai visi manajemen atas , yang telah
membentuk strategi bisnis organisasi. Banyak direktur utama (CEO) yang
mengkomunikasikan visi strategisnya melalui pernyataan misi formal . akan
tetapi , dalam beberapa kasus pandangan strategis dari manajemen atas tidak di
artikulasikan atau dirumuskan secara tepat.
ii.
Analisis
Industri dan Kompetensi
Selain
perlunya komponen visi yang berjangka panjang , proses perencanaan strategis
digerakan doleh berbagai factor-faktor bisnis .
Ada dua
metodologi perencanaan strategis yang digunakan untuk menangkap informasi
mengenai factor-faktor berikut :
~
Analisis Industri (industry analysis) memberikan
analisis factor-faktor penggerak yang mempengaruhi industry dan kinerja organisasi
. analisis ini menawarkan perspektif berbasis fakta mengenai tren yang penting
dalam insdustri , risiko yang signifikan dan potensi peluang yang mungkin
berdampak atas kinerja bisnis .
~
Analisis Kompetensi (Competency analysis)
memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi , seperti
yang telihat dalam empat filter strategis : sumber daya , infrastruktur ,
produk/jasa , dan pelanggan . dengan menilai factor-faktor ini , organisasi
dapat mengembangkan pandangan yang akurat mengenaii kekuatan , kelemahan dan kompetensi intinya. Analisis ini membantu
pengembangan pilihan strategis , yang didasari atas pemahaman mengenai
lingkungan masa depan dan kompetensi inti perusahaan .
b. Sistem Warisan
Sistem
warisan terdiri atas aplikasi , basis data dan proses bisnis yang saat ini
sedang berjalan sepenuhnya . sering kali , system ini rumit untuk dipelihara
dan di tingkatkan kualitasnya . di perusahaan modern pun , system infromasi
biasanya merupakan campuran dari teknologi yang lama dan yang modern, yang
memiliki peran penting bagi kesuksesan bisnis perusahaan .
~
Mengembangkan Deskripsi Arsitektur , Arsitektur system adalah struktur komponen
, keterkaitan , serta prinsip dan petunjuk yangmengatur desain dan evolusinya
sepanjang waktu . Deskrispsi Arsitektur adalah deskripsi formal dari system
informasi , yang diatur dengan cara tertentu , sehingga dapat mengidentifikasi
property structural dari system dan mendefinisikan komponen atau blok bangunan
yang membentuk system informasi secara keseluruhan .
c. Umpan Balik Pengguna
Penilaian
umpan balik pengguna mencakup
identifikasi area-area kebutuhan pengguna , persiapan proposal tertulis , evaluasi kelayakan masing-masing proposal dan
kontibusinya terhadap rencana bisnis , dan prioritas proyek individual.
Tahap –
tahap utama dari kegiatan ini yaitu :
i.
Mengenali
Masalah
Titik
tempat masalah itu dapat dikenali menjadi penting , sering kali merupakan
fungsi filosofi dari pihak manajemen perusahaan .
~
Manajemen Reaktif : menanggapi masalah hanya ketika masalah tersebut mencapai
status krisis dan tidak lagi dapat di abaikan , pendekatan ini mencapai tekanan
yang besar untuk memecahkan masalah dengan cepat ketika masalahitu
diketahui. Seringkali tindakan ini
menghasilkan analisis yang dikerjakan dengan tergesa-gesa , identifikasi
masalah yang tidak lengkap , jalan pintas dalam desain , buruknya partisipasi
pengguna , dan produk finalnya adalah solusi yang kurang optimal .
~
Manajemen Proaktif : tetap waspada terhadap tanda-tanda yang tidak terlihat
dari masalah , dan secara agresif mencari-cari cara untuk memperbaiki system
organisasi .Gaya manajemen ini seringkali mengenal gejala – gejala di tahap
awal , oleh karena itu mengimplementasikan solusi yang lebih baik .
ii.
Mendefinisikan
Masalah
Manajer
harus menghindari godaan untuk melakukan loncatan logika , dari pengenalan
gejala ke definisi masalah . Penting sekali untuk tetap berpikiran terbuka dan
mencegah mengambil keputusan tentang sifat masalah yang dapat menarik perhatian
dan sumber daya dalam keputusan-keputusan yang keliru . Manajer harus cukup
belajar tentang masalah agar dapat mencapai solusi secara cerdas . Namun
demikian , manajer tidak dapat mengumpulkan semua informasi yang diperlukan
untuk secara akurat mendefinisikan masalah dan menspesifikasikan solusi , hal
ini akan memerlukan evaluasi system secara menyeluruh . Manajer harus
menspesifikasi sifat masalah ketika melihatnya berdasarkan sifat – sifat yang
identifikasi.
Tiga
tahap berikut dalam tahap perencanaan menentukan tujuan system , menentukan kelayakan
proyek , dan menyiapkan sebuah proposal proyek formal mewakili usaha – usaha
kerja sama manajer dan professional system.
iii.
Menentukan
Tujuan system
Pada
titik ini , kita hanya perlu mendefinisikan tujuan secara umum . kebutuhan
system yang lebih terperinci akan dikembangkan nany=tinya dalam SDLC.
iv.
Kelayakan
Proyek Pendahuluan
Studi
pendahuluan kelayakan proyek (project
feasibility) dilakukan di tahap awal untuk menentukan apakah sebuah proyek
baik untuk di teruskan atau tidak.Dengan menilai batasan-batasan pada system
yang diusulkan , pihak manajemen dapat mengevaluasi kelayakan proyek .
~
Kelayakan Teknis (technical feasibility) berkaitan
dengan apakah system tersebut dapat
dikembangkan dengan teknologi yang ada saat ini atau apakah diperlukan
teknologi baru .
~
Kelayakan Ekonomi (economic feasibility) berkaitan
dengan ketersediaan dana untuk menyelesaikan proyek . Memerhatikan komitmen
keuangan manjemen pada proyek ini , diperbandingkan dengan proyek-proyek modal
lain yang diusulkan .
~
Kelayakan hokum ( legal feasibility) mengidentifikasi
setiap konflik antara proposal hokum yang diusulkan dan kemampuan perusahaan
untuk bebas dari tanggung jawab hukumnya .
~
Kelayakan Operasional (operational
feasibility) menunjukan tingkat kecocokan antara prosedur-prosedur
perusahaan yang ada saat ini serta keahlian personel dan persyaratan
operasional dari system yang baru .
~
Kelayakan Jadwal (schedule feasibility ) berkaitan
dengan kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan proyek dalam kerangka
waktu yang dapat diterima .
v.
Menyiapkan
Proposal Proyek Formal
Proposal
Proyek system (system project proposal) memberikan
dasar bagi manajemen untuk memutuskan apakah akan meneruskan sebuah proyek atau
tidak .
Dengan
memiliki dua tujuan , yaitu
a. proposal merangkum temuan – temuan
penelitian sampai saat ini ke dalam rekomendasi umum untuk sebuah system baru
atau modifikasi . Hal ini memungkinkan pihak manajemen untuk mengevaluasi
masalah – masalah tersebut bersama dengan system yang diusulkan sebagai sebuah
solusi yang layak.
b. Proposal menjelaskan hubungan antara tujuan
dari system yang diusulkan dan tujuan bisnis perusahaan . Hubungan ini
menunjukan bahwa system baru yang diusulkan melengkapi arah strategis
perusahaan .
2. Mengembangkan rencana system
strategis
Mengumpulkan
dan mendokumentasikan input dari rencana
bisnis , isu – isu hokum , dan umpan balik pengguna , para anggota dari komisi
pengarah dari professional system mengevaluasi pro dan kontra dari masing –
masing proposal. Yang mencakup penilaian manfaat , biaya dan implikasi
strategis dari masing –masing proyekk terhadap organisasi .
3. Membuat rencana tindakan
![]() |
Keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh manajemen atas dalah kemampuan untuk menerjemahkan strategi menjadi tindakan .
~
Balanced Scorecard ( BSC) adalah system manajemen yang memungkinkan organisasi untuk
mengklarifikasi visi dan strategi , dan menerjemahkannya ke dalam tindakan .
BSC menyediakan umpan balik untuk proses bisnis internal dan hasil eksternl untuk
secara terus – menerus memperbaiki kinerja strategis .
Yang
bila digunakan dengan tepat BSC dapat mengubah perencanaan strategis dari
praktik akademis menjadi tugas operasional . dan juga kemampuannya untuk
mengintegrasikan ukuran keuangan dan operasional kedalam kerangka kerja tunggal
yang komperehensif , yang dapat “menerjemahkan tujuan strategis perusahaan
kedalam serangkaian ukuran kinerja yang
koheren”.
BSC juga
menyarankan untuk memandang organisasi dari empat perspektif yaitu
a. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan yang mencakup pelatihan karyawan dan sikap budaya perusahaan yang
berkaitan dengan perbaikan pribadi individu dan perusahaan .
b. Perspektif Proses Bisnis Internal
yang memungkinkan para manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka
berjalan , apakah produk dan layanannya sesuai denghan permintaan pelanggan
atau tidak .
c. Perspektif Pelanggan , menunjukkan
peningkatan realisasi kepentingan pada focus pelanggan dalam semua jeni bisnis
.
d. Perspektif Keuangan , mencakup ukuran
tradisional seperti profitabilitas , laba , dan penjualan .
II.
Inisiasi
Proyek
Mencakup pemerolehan yang terperinci
dari masalah penggunaan dan usul berbagai solusi alternative . setiap proposal
dinilai dalam hal kelayakan dan biaya – manfaatnya .
A. Analisis Sistem
Yang
merupakan proses dua langkah yang melibatkan survey atas system yang ada saat
ini dan analisis atas kebutuhan pengguna
a) Langkah survey kebanyakan system ini
tidak di rancang dari nol , sebagian bentuk system informasi dan
prosedur-prosedur yang berkaitan dengan yang sudah ada . dengan memulai
analisis dengan menentukan elemen – elemen mana yang dari system ini harus di
pertahankan sebagai bagian dari system yang baru . hal ini melibatkan sebuah
survey system yang agak terperinci .
Dengan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki adalah sbb
Kelemahan :
sebagian orang
berpendapat bahwa survey system menghambat ide – ide baru . Dengan mempelajari
dan membua model dari system lama , sebuah pendapat yang terbatas tentang
bagaimana system baru seharusnya berfungsi .
Keunggulannya
:
ü Tindakan ini merupakan salah satu
jalan untuk mengidentifikasi aspek – aspek system lama yang harus dipertahankan
. sebagai elemen dari system ini mungkin masih berfungsi dengan baik dan dapat
menjadi dasar bagi system yang baru
ü Ketika system yang baru di
implementasikan , para penguna harus menjalanini proses konversi , dimana
mereka dengan resmi memutuskan hubungan dengan system lama dan beralih system
baru . analisis yang harus menentukan pekerjaan – pekerjaan , prosedur , dan
data yang akan dibuang dari system lama dan mana yang akan di teruskan .
ü Dengan menyurvei system yang
digunakan saat ini , analisis dapat menentukan secara meyakinkan penyebab dari
gejala – gejala masalah yang dilaporkan mungkin dengan akar masalahnya bukan
dalam system informasi , mungkin merupakan masalah manajemen dan karyawan yang
dapat dipecahkan tanpa perlu mendesain kembali system informasi.
i.
Mengumpulkan
Fakta
Survei
system yang digunakan saat ini merupakan suatu aktivitas pengumpulan fakta . fakta
– fakta yang dikumpulkan oleh analisis adalah potongan – potongan data yang
menjelaskan fitur utama , situasi , dan relasi diantara system .
Fakta
system di bagi kedalam kelas – kelas berikut :
a.
Sumber
data : entitas eksternal , seperti pelanggan atau pemasok ; juga sumber
internal dari department lain.
b.
Pengguna
: para manajer dan pengguna operasional .
c.
Tempat
Penyimpanan Data : file , basis data , akun dan dokumen sumber yang digunakan
dalam system .
d.
Proses
: kegiatan operasional manual atau computer yang mewakili keputusan atau tindakan
yang digerakkan oleh informasi .
e.
Arus
data : diwakili oleh gerakan berbagai dokumen dan laporan diantara sumber adta
, tempat penyimpanan data , tugas – tugas pemrosesan dan pengguna .
f.
Pengendalian
: pengendalian akuntansi dan operasional dan dapat juga berupa prosedur manual
atau computer .
g.
Volume
Transaksi : memahami volume transaksi system dan tingkat pertumbuhannya
merupakan elemen penting dalam menilai kapasitas yang dibutuhkan oleh system
baru .
h.
Tingkat
Kesalahan : kesalahan transksi sangat erat kaitannya dengan volume transaksi ,
ketika system mencpai kapasitasnya , tingkat meningkat sampai pada tingkat yang
tidak dapat diterima. Maka sari itu analisis harus menentukan tingkat toleransi
kesalahan yang dapat diterima untuk system yang baru .
i.
Biaya
sumber daya : yang digunakan oleh system ini adalah biaya tenaga kerja , waktu
computer , bahan (seperti faktur) , dan overhead .
j.
Kemacetan
dan Redundansi Operasi : dengan mengidentifikasi area masalah ini pada tahap
survey , analisi bias menghindari melakukan kesalahan yang sama pada saat
mendesain system yang baru .
ii.
Teknik
pengumpulan data
a. Observasi : mengamati prosedur –
prosedur fisik system secara pasif .
biasanya berhubungan dengan pertanyaan Apa , Siapa , Kapan , Bagaimana ,
mengapa , dan Berapa lama .
b. Pertisipasi Pekerjaan : partisipasi
merupakan perluasan dari pengamatan , dimaan analsis berperan aktif dalam
melakukan pekerjaan dari pengguna . Dengan pengalaman , analisis sering kali
bisa membayangkan cara – cara yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan .
c. Wawancara personel : sebuah metode
untuk mendapatkan fakta tentang system yang ada saat ini dan persepsi pengguna
tentang hal – hal yang dibutuhkan oleh system baru .
ü Pertanyaan terbuka yang
memungkinkanpengguna untuk meneliti masalah sesuai yang dilihat serta
memberikan usulan dan rekomendasi . dengan jawaban yang diberikan pengguna ,
maka analisis dapat mengetahui tentang ruang lingkup masalah yang ada .
ü Kuesioner : digunakan untuk
menanyakan pertanyaan – pertanyaan yang lebih spesifik dan terperinci dan untuk
membatasi tangggapan – tanggapan pengguna .
d. Peninjauan dokumen Utama :
·
Bagan
Organisasi
·
Deskripsi
pekerjaan
·
Catatan
akuntansi
·
Daftar
akun
·
Pernyataan
kebijakan
·
Deskripsi
prosedur
·
Laporan
keuangan
·
Laporan
kinerja
·
Diagram
arus system
·
Dokumen
sumber
·
Daftar
transaksi
·
Anggaran
·
Peramalan
·
Pernyataan
misi
b) Langkah Analisis
Sebuah
proses intelektual yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan fakta . Peristiwa yang menandai di tutupnya tahap
analisis system adalah Laporan Analisis Sistem formal . laporan yang menyajikan
berbagai temuan survey , masalah yang diidentifikasi dalam system yang
digunakan saat in ,kebutuhan pengguna , dan kebutuhan system baru , kepada
pihak manajemen atau komisi pengarah . Dengan tujuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan penggun dan menentukan kebutuhan system baru.
B. Konseptualisai Desain Alternatif
Tujuan
dari konseptualisasi adalah untuk menghasilkan beebrapa solusi konseptual
alternative yang dapat memenuhi permintan system yang diifentifikasi pada saat
analisis system. Dengan menyajikan sejumlah alternative ke pengguna , tim
proyek dapat menghindari pemaksaan pengguna satu system baru yang hanya
didasarkan pada pertimbangan sendiri .


C. Evaluasi dan Pemilihan Sistem
Adalah memilih salah satu system dari
serangkaian alternative desian konseptual yang kemudian akan memasuki tahap
desain terperinci dan merupakan sebuah proses optimalisasi yang berusaha
mencari system terbaik .
Tujuan prosedur evaluasi dan
pemilihan formal adalah untuk menstruktur proses pengambilan keputusan , dan
karenanya mengurangi ketidakpastian dan risiko dari keputusan yang buruk dan
juga untuk menyediakan sarana-sarana yang dapat digunakan manajemen untuk
melakukan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan . yang melibatkan dua langkah
yaitu (a) Melakukan studi kelayakan yang terperinci dan (b) Melakukan analisis
biaya – manfaat .
a. Melakukan studi kelayakan yang
terperinci
i.
Kelayakan
Studi
Dalam
mengevaluasi kelayakan teknis , teknologi yang sudah mapan dan dapat dipahami ,
memiliki resiko yang lebih kecil
dibandingkan dengan teknologi yang belum dikenal sama sekali .
ii.
Kelayakan
Hukum
Dalam
system pemrosesan transaksi keuangan , legalitas system selalu menjadi masalah
. Namun demikian , legalitas juga merupakan isu bagi system nonkeuangan.
iii.
Kelayakan
Operasional
Adanya
pengguna system yang terlatih dengan baik , memiliki motivasi , dan
berpengalaman merupakan masalah penting dala mengevaluasi kelayakan operasional
suatu desain .
iv.
Kelayakan
Jadwal
Proses
desain , penilaian system berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengukur
kemungkinan bahwa system akan diselesaikan sesuai dengan jadwal .
v.
Kelayakan
Ekonomi
Kelayakan
ekonomi dibatasi untuk menilai komitmen keuangan manajemen terhadap keseluruhan
proyek .
b. Melakukan Analisis Biaya – Manfaat
Membantu manajemen menentukan apakah
(dan sampai berapa besar) manfaat yang dapat diterima dari system yang
diusulkan akan melebihi biayanya .
Ada tiga langkah yang harus ditempuh
untuk menerapkan analisis biaya – manfaat : mengidentifikasi biaya ,
mengidentifikasi manfaat , dan membandingkan biaya dan manfaat .
I.
Mengidentifikasi
Biaya
Salah satu metode untuk menentukan
biaya adalah membagiinya dalam dua kategori : biaya satu waku dan biaya
berulang
i.
Biaya
Satu waktu
Adalah investasi awal untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan system .
ü Akuisisi Peranti Keras adalah Biaya
mainframe , PC , peralatan , perlengkapan , seperti jaringan dan disket.
ü Persiapan Lokasi melibatkan biaya
yang kadang tidak terpikirkan , seperti memodifikasi bangunan ( menambah AC) ,
instalasi peralatan , dan biaya angkut .
ü Akuisis Peranti Lunak Biaya yang di
timbul dari semua peranti lunak yang dibeli untuk sistem yang di usulkan .
ü Desain Sistem biaya yang timbul oleh
professional system yang melakukan perencanaan , analisis dan fungsi desain .
ü Pemrograman dan Pengujian biaya yang
didasarkan pada estimasi jam kerja personel yang diperlukan untuk menulis
program baru dan memodifikasi program yang sudah ada untuk system yang diusulkan.
ü Konversi Data terjadi dalam proses
transfer data dari satu media penyimpanan ke media lainnya .
ü Pelatihan untuk memberikan pendidikan
kepada para pengguna yang akan mengoprasikan system baru .
ii.
Biaya
Berulang
Adalah biaya – biaya operasi dan pemeliharaan
yang akan terus terjadi selama masa hidup system .
ü Pemerliharaan peranti Keras biaya
pemutakhiran computer , dan memelihara preventif dan perbaikan computer serta
peralatan pelengkapnya.
ü Pemeliharaan peranti lunak biaya
pemutakhiran dan perbaikan system operasi .
ü Asuransi termasuk Dalam ini adalah
kerusakan dan risiko
ü Perlengkapan penggunaan rutin untuk
item – item perlengkapan kantor umum
ü Personel gaji individual yang
merupakan dari system informasi
II.
Mengidentifikasi
Manfaat
i.
Manfaat
Berwujud (tangible benefit) adalah
manfaat yang dapat diukur dan
dinyatakan dalam istilah – istilah keuangan .
Yang dibagi menjadi dua kategori : manfaat yang meningkatkan pendapatan dan
manfaat yang mengurangi biaya .
ii.
Manfaat
yang tidak berwujud (intangible benefit) adalah
Manfaat yang sulit untuk diukur karna seringkali bersifat subjektif .
III.
Membandingkan
Biaya Manfaat
Membandingkan
biaya dan manfaat yang diidentifikasi dalam dua langkah .
Dua
metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi system adalah
i.
Metode
Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
NPV = ( nilai biaya – nilai
sekarang ) – (nilai sekarang dari manfaat hidup system)
|
ii.
Metode
pembayaran kembali (payback method)
variasi dari analisis titik impas (break – event analysis) titik impas dicapai
ketika total biaya sama dengan total manfaat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar